dpurevillage

dpurevillage

Saturday, October 25, 2014

Pohon Bintaro, Beracun Namun Bermanfaat

Jika Anda pernah melihat buah yang jatuh dari pohonnya bertebaran di taman kota atau jalanan, mungkin buah tersebut adalah buah dari pohon bintaro. Pohon yang termasuk dalam kategori tanaman peneduh ini tahan banting, cepat tumbuh, dan mudah beradaptasi sehingga sering digunakan sebagai pohon untuk meneduhkan jalanan atau taman.

Pohon ini bisa tumbuh tinggi hingga lebih kurang 12 meter dan memiliki daun lonjong seperti daun mangga. Buah bintaro memiliki bentuk yang menyerupai telur dengan ukuran 5-10 cm dan berwarna merah tua saat matang.

Buah bintaro tidak bisa dimakan karena mengandung racun cerberin. Racun ini dapat menghambat saluran ion kalsium di dalam otot jantung manusia sehingga dapat mengganggu detak jantung dan berujung pada kematian. Kayu pohon bintaro juga sebaiknya tidak dibakar, karena asapnya dapat menyebarkan racun.

Meski berbahaya bagi manusia, buah bintaro dapat dimanfaatkan sebagai racun tikus. Caranya sangat mudah, cukup letakkan buah bintaro di area yang sering dilalui tikus maka tikus akan pergi. Hal ini dikarenakan racun cerberin yang dikandung buah bintaro dapat meracuni dan merusak syaraf pusat otak tikus. Dengan penciuman tikus yang sensitif, mereka akan segera menjauh. Sebaiknya gunakan buah bintaro yang sudah terjatuh dari pohonnya.

Selain untuk mengusir tikus, bagian lain dari pohon bintaro dapat diolah sebagai racun ulat grayak. Caranya dengan menyiapkan 50 gram daun bintaro segar kemudian rendam menggunakan campuran1 liter air dan 2 gram sabun colek. Lalu blender dan peras hingga menjadi larutan yang pekat.

Larutan yang pekat ini dapat digunakan sebagai racun dengan mencampurnya kembali dengan air. Perbandingannya adalah 10-20 cc per 1 liter air.