Kita semua pasti berkeinginan untuk memiliki sebuah rumah idaman yang
bisa memenuhi kriteria sehat, indah, dan nyaman. Berikut ada 8 poin yang
menurut kami harus diperhatikan dalam perencanaan sebuah bangunan
rumah.
1. Perencanaan Struktur Bangunan
Poin pertama yang harus betul-betul diperhatikan dalam membangun sebuah
rumah adalah, bagaimana perencanaan struktur bangunan tersebut. Hal ini
penting, karena fungsi utama rumah adalah sebagai shelter/tempat
berlindung bagi penghuninya dari terpaan cuaca. Oleh karena itu struktur
rumah harus dirancang sedemikian rupa untuk mampu menahan terpaan cuaca
(panas matahari, curah hujan, banjir, tiupan angin) maupun
getaran-getaran akibat gempa serta bencana alam lainnya.
Bagi
seorang insinyur sipil atau arsitek, pasti sudah sangat memahami
beberapa komponen pembebanan yang wajib diasumsikan dalam perencanaan
struktur, antara lain : beban mati (beban dari semua komponen struktur
bangunan), beban hidup (asumsi beban akibat penggunaan bangunan oleh
aktivitas manusia), beban hujan, beban angin, beban salju (khusus ini
tidak berlaku di negara kita) dan beban gempa (untuk pembicaraan lebih
lanjut tentang bagaimana merancang struktur bangunan rumah akan dibahas
pada tulisan yang lain).
Sebagai konsekuensi akibat pembebanan
tersebut, maka perencanaan struktur bangunan mulai tahap pondasi, sloof,
kolom, dinding, ring balk, balok, plat lantai, rangka atap hingga bahan
atap harus dihitung secara teliti dan bisa memenuhi ketentuan
berdasarkan standar yang ditetapkan pemerintah.
Maka bagi anda
yang hendak merencanakan sebuah rumah, maka perlu digarisbawahi bahwa
pemasangan komponen struktur tersebut harus diperhatikan dengan cermat.
Janganlah anda sungkan untuk menanyakan kepada kontraktor tentang
standar yang mereka gunakan, karena anda dan keluarga anda-lah yang
nantinya akan menempati rumah tersebut.
2. Perbandingan koefisien lahan terbangun dengan luas taman
Poin kedua untuk merencanakan rumah sehat adalah harus memenuhi
proporsi yang ideal antara lahan terbangun dengan lahan taman. Untuk itu
pemerintah sudah membuat aturan tentang Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
yang memuat tentang hal ini Hal ini dikarenakan sebuah taman yang diisi
dengan tanaman akan dapat menghasilkan oksigen, menyerap CO2 dan
berfungsi sebagai penyaring potensi buruk lingkungan terutama polusi
udara.
Secara singkat, sebuah taman akan berfungsi sebagai
local climate modifier, terutama bagi rumah yang berada di kawasan
perkotaan. Dalam hal ini, angka perbandingan 60:40 bisa dikatakan
patokan ideal antara luas lahan terbangun terhadap luas taman. Dengan
patokan tersebut, maka terdapat cukup banyak tanaman yang bisa berfungsi
sebagai penyaring polusi. Sekalipun demikian, tentunya agaknya agak
sulit mencapai angka tersebut, terlebih untuk rumah di kawasan
perkotaan.
Pilihan solusi yang bisa diambil adalah dengan
memaksimalkan titik-titik tanaman pada area yang menjadi jalur lintasan
angin atau titik-titik sirkulasi penghawaan bangunan rumah. Selain itu
juga dapat ditempuh cara dengan kombinasi antara taman dan kolam aktif.
Dengan adanya air yang bergerak, maka kemampuan menyaring partikel debu
dari taman akan menjadi maksimal.
3. Unsur pencahayaan
Unsur pencahayaan akan sangat berpengaruh pada kesehatan dan kenyamanan
penghuni rumah. Bagaimanapun juga kita beruntung tinggal di wilayah yang
kaya akan sinar matahari sepanjang tahun. Selain sebagai sumber vitamin
D, sinar matahari juga bisa berfungsi untuk membunuh beberapa jenis
jamur dan bakteri negatif. Seyogyanya semua ruang-ruang di dalam rumah
harus mendapatkan pencahayaan sinar matahari yang cukup guna mencegah
kelembaban yang berlebihan, karena akan menyebabkan tumbuhnya
jamur/bakteri negatif yang mengganggu kesehatan penghuni rumah.
Jendela kaca adalah salah satu komponen bangunan rumah yang banyak
digunakan tempat masuknya cahaya ke dalam rumah. Selain itu juga dapat
pula digunakan void di ruangan yang tidak memungkinkan dipasang jendela,
misalnya karena dibatasi oleh tembok rumah tetangga anda. Cara lain
ialah dengan menggunakan atap genteng kaca ataupun penggunaan bahan
polycarbonat pada atap carpot di rumah anda. Penggunaan sekat dinding
berbahan kaca ataupun glass block juga bisa dikategorikan sebagai
komponen pencahayaan, sekaligus sebagai salah satu ornamen arsitektur
yang yang banyak diterapkan saat ini.
Yang terpenting adalah,
penempatan dari titik-titik pencahayaan tersebut harus benar-benar tepat
agar dapat memberi akses cahaya alami secara ideal dan merata pada
ruangan-ruangan. Jika tidak, maka anda terpaksa harus menggunakan
pencahayaan buatan alias menggunakan lampu, baik itu lampu pijar ataupun
lampu hemat energi. Akan tetapi, bagaimanapun juga cahaya matahari
adalah jauh lebih baik karena selain beberapa kelebihan di atas, anda
juga turut mendukung gerakan hemat energi.
4. Unsur penghawaan
Unsur penghawaan pada sebuah bangunan rumah harus bisa diperhitungkan
agar memenuhi syarat sirkulasi udara yang ideal. Manusia memerlukan
suplai udara segar yang cukup agar bisa beraktifitas dengan baik. Bisa
dibayangkan jika anda berada di sebuah ruangan tanpa ventilasi udara,
pasti terasa pengap, menyesakkan dada dan tidak nyaman bukan ?
Bagaimanapun juga ventilasi udara berfungsi untuk melakukan pertukaran
udara dari dan menuju kedalam rumah. Untuk itu, ukuran ventilasi udara
pada bangunan rumah harus dibuat secara cukup sehingga mampu mengalirkan
udara segar yang diperlukan kedalam ruangan.
Bentuk ventilasi
udara yang paling umum digunakan adalah jendela yang bisa dibuka
lebar-lebar pada siang hari. Kemudian juga ada model jendela bovenlis,
yaitu jendela double kaca dengan celah antara keduanya yang memungkinkan
pertukaran udara. Umumnya dipasang di kamar mandi atau toilet. Ada pula
jenis jendela kaca nako, yang dulu penggunaannya sempat menjadi trend
di masyarakat kita. Selain bentuk itu, juga bisa dibuat ventilasi udara
berbentuk lubang kisi-kisi pada dinding bangunan. Metode untuk membuat
lubang ventilasi juga bervariasi mulai dengan membuat lubang dinding,
kusen dengan kisi-kisi, ataupun menggunakan roster dari bahan kayu,
beton, keramik bahkan alumunium.
Penempatan titik-titik
ventilasi udara bisa dilakukan berdasarkan kebutuhan dan arah angin yang
paling dominan di lokasi rumah anda. Selain itu pergerakan udara
didalam rumah bisa diakibatkan oleh perbedaan suhu antara daerah yang
terpapar sinar matahari dengan bagian yang terlindung, misalnya adanya
pepohonan di halaman rumah juga akan turut mempengaruhi proses sirkulasi
udara di rumah anda. Upayakan agar aliran udara harus diarahkan ke
ruang-ruang yang sering digunakan sehingga proses penghawaan alami bisa
efisien.
Metode yang paling baik dalam merancang sistem
penghawaan alami adalah dengan dengan metode cross ventilation
(ventilasi silang), dimana sirkulasi udara diatur sedemikian rupa agar
bisa mengalir dari satu titik ventilasi udara menuju titik ventilasi
udara lain, dan begitu sebaliknya. Dengan demikian maka aliran udara
tidak akan ‘terjebak’ di dalam rumah, yang menyebabkan rumah terasa
pengap dan panas. Cara yang lain juga bisa dilakukan dengan membuat
taman di dalam rumah, yang selain berfungsi sebagai ventilasi udara juga
bisa menjadi sumber pencahayaan alami bagi rumah anda.
Alternatif bilamana metode penggunaan ventilasi pasif masih kurang
cukup mungkin, maka bisa digunakan metode ventilasi aktif dengan cara
membuat lubang blower yang secara aktif (dengan bantuan tenaga listrik
tentunya !) akan menyedot udara keluar dari dalam ruangan, untuk dipaksa
bertukar dengan udara yang lebih segar dari luar melalui lubang
ventilasi.
Namun jika kondisi di rumah anda memang benar-benar tidak
memungkinkan untuk menggunakan penghawaan alami, anda harus menggunakan
sistem penghawaan buatan seperti Air Conditioner (AC) seperti yang
banyak dilakukan di kota-kota, dikarenakan mutu udara di sana memang
sudah kurang nyaman jika dipaparkan secara langsung akibat polusi udara
yang berlebihan.
5. Perencanaan ruang
Perencanaan ruang
adalah hal yang tidak bleh diabaikan dalam merencanakan lay out
ruangan-ruangan dalam sebuah rumah. Tidak ada standar patokan yang kaku
tentang bagaimana menata ruangan, karena setiap bangunan rumah pasti
memiliki karakteristik aktivitas yang berbeda-beda. Patokan yang ada
adalah ukuran-ukuran baku tentang luasan minimum ruang yang diperlukan
untuk aktivitas manusia, akan tetapi penataan lay out ruang itu sendiri
akan dikembalikan pada kreativitas masing-masing perancangnya.
Secara garis besar bisa dikatakan ada tiga aspek dasar yang mempengaruhi proses penataan ruang, yaitu :
Pertama, Aspek internal yang didasarkan pada latar belakang penghuni.
Beragamnya status sosial, ekonomi, tipe keluarga, profesi, aktivitas,
budaya seharian, pandangan hidup, bahkan religi akan sangat mempengaruhi
konsep penataan ruang sebuah rumah.
Kedua, Aspek eksternal
yang didasarkan pada lingkungan sekitar rumah, iklim, ukuran lahan, lay
out lahan, kemiringan lahan, dan trend yang sedang berlaku di
masyarakat. Aspek ini juga akan sangat mempengaruhi konsep penataan
ruang.
Ketiga, adalah aspek dari fungsi dan kegunaan rumah itu
sendiri, entah digunakan sebagai hunian/rumah tinggal saja, atau
sekaligus digunakan sebagai rumah sekaligus tempat kerja, atau mungkin
hanya sekedar digunakan sebagai hunian yang digunakan sebagai sarana
refreshing seperti villa dan sebagainya.
Dalam membuat
perencanaan ruang, ada baiknya anda berkonsultasi dulu dengan
keluarga/rekan-rekan yang anda percaya atau bila perlu dengan arsitek
agar bisa tercipta rumah yang nyaman.
6. Perencanaan fasade/tampilan muka
Sepintas, memang tidak ada kaitan langsung antara fasade dengan
fungsi-fungsi sebuah bangunan rumah. Akan tetapi bagi sebagian kalangan,
fasade justru memiliki peranan yang tidak bisa diabaikan dalam membuat
hunian yang nyaman. Bagaimanapun juga, sebelum memasuki bangunan, setiap
orang pasti akan melihat fasade rumah dan memberikan ‘kesan pertama’
tentang orang yang mendiaminya. Kesan hangat, ceria, nyaman, jujur,
terbuka ataupun sebaliknya kesan dingin, monoton, kaku, tertutup bisa
timbul hanya dengan melihat fasade rumah.
Seperti halnya wajah
manusia, fasade sebagai wajah bangunan juga bisa mencerminkan karakter
isi bangunan. Ada banyak desain fasade yang berkembang di masyarakat.
Misalnya gaya minimalis, gaya mediterrania, gaya yunani, gaya tropis,
dan sebagainya. Pilihlah fasade yang sesuai dengan keinginan anda.
Permainan fasade merupakan kombinasi dari bentukan muka rumah mulai
bentuk atap, dinding, kolom, balok, pemilihan lantai, kusen pintu dan
jendela, ornamen-ornamen, taman hingga kombinasi warna-warna akan
menghasilkan sebuah desain fasade yang memberi kesan tertentu bagi orang
yang melihatnya.
Sempatkanlah untuk me-review trend fasade
yang sedang berkembang saat ini, sehingga nantinya tampilan muka rumah
anda tidak akan terlihat kuno atau ketinggalan jaman. Nah, jika anda
hendak membangun rumah, tak ada salahnya untuk melihat-lihat
buku/majalah arsitektur terkini yang membahas fasade rumah, atau bila
perlu anda bisa menggunakan jasa biro arsitek untuk mendesainnya.
7. Penataan sanitasi rumah
Setiap aktivitas manusia pasti akan menghasilkan limbah berupa sampah,
entah itu jenis sampah organik maupun anorganik. Sepintas memang
terlihat sepele, namun bila tidak diatur secara baik, maka akan
mengundang potensi penyakit bagi penghuni rumah. Sanitasi rumah adalah
segala jenis upaya untuk mengatur limbah sebagai produk sampingan akibat
penghunian sebuah bangunan rumah, sedemikian rupa agar tidak
menyebabkan kontaminasi bagi penghuni rumah tersebut. Bentuk sanitasi
misalnya adalah pembuatan septic tank, lubang resapan air kotor dan bak
sampah.
Perhatikan bahwa lokasi sumur air harus dibuat berjarak
minimal 10 m dari septic tank agar tidak tercemar bakteri dari kotoran
manusia. Berlangganan PDAM/air ledeng adalah alternatif bila kondisi air
di tempat anda sudah tidak memenuhi syarat sebagai bahan baku air
minum. Sampah dari dapur, tempat cuci piring, harus segera dikumpulkan
dan dimasukkan dalam tempat sampah tertutup agar tidak mengundang
lalat/kecoa.
Jangan lupa untuk senantiasa menutup wadah makanan
agar tidak dihinggapi lalat atau menyimpannya dalam lemari es bila
hendak disimpan buat esok. Sisa makanan yang tidak akan dikonsumsi harus
segera dibuang ke tempat sampah tertutup. Kamar mandi juga bisa menjadi
sarang penyakit bila tidak dibersihkan secara berkala, karena akan
mengundang kecoa ataupun nyamuk.
Untuk membuat perencanaan sanitasi bisa dicoba tips dari kami sebagai berikut :
Pertama, coba anda buat skema, antara wilayah kotor dan wilayah bersih
pada lay out rumah anda. Kedua, buatlah alur aktivitas dari penghuni
yang berkaitan dengan limbah. Ketiga, padukan kedua hal tersebut dan
temukan titik-titik rawan dimana kemungkinan kontaminasi limbah yang
berpotensi rawan penyakit bisa terjadi. Langkah terakhir adalah membuat
alternatif-alternatif solusi dimana limbah akan dikumpulkan lalu
dibuang.
Dari empat langkah diatas maka kami yakin anda sudah bisa merancang skema sanitasi buat rumah anda sendiri.
8. Perencanaan Budgeting
Nah, ini adalah point yang tidak boleh dilupakan, karena jelas-jelas
akan berpengaruh langsung pada semua poin-poin di atas. Rencanakan
pendanaan sebelum anda membangun rumah, demi menghindari terhentinya
proses pembangunan konstruksi rumah. Sayang sekali, jika owner/pemilik
kehabisan dana namun rumah belum bisa dihuni akibat perencanaan yang
kurang matang.
Disini pentingnya untuk membuat RAB (Rencana
Anggaran Biaya) sebelum membangun rumah. Sangatlah mudah di masa kini
untuk mendapatkan referensi tentang metoda membuat RAB. Anda bisa
mendapatkannya lewat literatur buku-buku, majalah, jurnal bahkan banyak
sekali literatur RAB di internet.
Contoh sederhananya seperti
ini, jika anda hendak pergi ke Bali dari kota Surabaya pasti harus sudah
menyiapkan anggaran untuk membeli tiket pesawat PP Surabaya-Denpasar
plus akomodasi dan alokasi dana untuk berbelanja oleh-oleh. Jangan
sampai anda nekat beli tiket Surabaya-Denpasar, terus di sana kehabisan
uang sehingga tidak bisa pulang.....
Jika memang dana yang anda miliki saat ini belum cukup, anda tentu bisa
memilih dua alternatif. Pertama, dengan meminjam uang ke Bank dimana
prosedurnya anda menjaminkan agunan sertifikat tanah yang hendak
dibangun, mengajukan KPR lalu melunasinya dengan cara mencicil. Saat ini
sudah banyak sekali Bank, baik milik pemerintah atau milik swasta yang
menawarkan paket-paket pinjaman KPR seperti demi
kian.
Kedua, jika anda belum yakin dengan kemampuan mencicil di Bank, bisa
memilih alternatif untuk membangun dengan tipe desain Rumah Tumbuh.
Desain seperti ini memang dirancang untuk dapat dikembangkan tanpa perlu
banyak melakukan perubahan, yang sama artinya dengan menambah biaya.
Konsekuensinya mungkin rumah anda saat ini belum bisa memenuhi semua
ruang yang anda idamkan, namun sudah cukup memenuhi kebutuhan anda dan
keluarga pada saat ini.
Demikian 8 poin yang menurut kami adalah penting untuk diperhatikan, semoga bermanfaat !
Sumber : www.birobangunan.com
Diedit : D’Pure Village Project